Penebaran Benih Bandeng di Waduk Sempor
Penebaran Benih Bandeng di Waduk Sempor
Sebagai tindak lanjut Sosialisasi Peduli Perairan Umum Kegiatan Pengelolaan Lingkungan dan Statistik Perikanan Budidaya, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah sumberdana APBD Prov. Jateng Tahun Anggaran 2017 telah dilaksanakan Penebaran benih Ikan Bandeng di Kabupaten Kebumen tepatnya di Perairan waduk Sempor yang berada di wilayah Desa Sempor, Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen.
Waduk Sempor di Kabupaten Kebumen mempunyai luas 275 ha, fungsi utama untuk pengendali banjir, pengairan dan fungsi sekunder untuk perikanan tangkap dan budidaya serta pariwisata. Pengembangan perikanan tangkap dan budi daya yang berkelanjutan harus didasarkan atas potensi produksi ikan dan daya dukung perairan waduk. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa daya dukung perairan waduk Sempor berkisar antara 72-236 ton/tahun. Potensi produksi ikan untuk pengembangan perikanan tangkap berkisar antara 237-307 ton/th. Daya dukung dan potensi produksi ikan berfluktuasi sesuai dengan fluktuasi tinggi muka air, luas permukaan air dan volume waduk. Dewasa ini, ikan lohan (Cichlacoma trimaculatum) yang termasuk ikan asing invasif dan nila (Oreochromis niloticus) yang termasuk ikan ekonomis merupakan jenis ikan yang dominan tertangkap. Hasil tangkapan nelayan cenderung menurun dan sangat rendah yaitu 2,3 kg/nelayan/hari. Optimasi hasil tangkapan ikan dapat dilakukan dengan penebaran ikan planktivora sebanyak 103.518-242.388 ekor per tahun dengan frekwensi dua kali dalam setahun dan pengendalian ikan asing invasif.
Sebagai salah satu upaya Pengelolaan Standing stok ikan di wilayah Waduk Sempor maka lokasi penebaran dipandang tepat, mengingat banyaknya sumberdaya pakan alami yang dapat dimanfaatkan oleh ikan-ikan diantaranya fitoplankton, tumbuhan/makrofita, detritus, molusca (terutama kelas gastropoda), larva insekta, insekta, dan ikan (prey).
Untuk itu dipilih lokasi yang terlindung, dengan kedalaman yang cukup dan bukan daerah/ zonasi pemanfaatan baik untuk kegiatan Penangkapan Ikan maupun pembudidayaan ikan. Melalui Kegiatan Pengelolaan Lingkungan dan Statistik Perikanan Budidaya, Pekerjaan Fasilitasi Penebaran Benih di Perairan Umum Daratan, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, pada tanggal 23 November 2017 telah dilakukan penebaran benih Bandeng air tawar sebanyak 60.000 ekor. Dan akan dilakukan penebaran benih ikan lainnya yang direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Desember 2017.
Pada kesempatan kali ini, benih ikan yang ditebar merupakan jenis ikan Bandeng air tawar yang berasal dari Kabupaten Kendal. Kami memilih menebar ikan Bandeng air tawar karena ikan ini adalah pemakan plankton yang dapat hidup dan mengisi daerah pelagis waduk. Seperti halnya di Waduk Djuanda, penebaran ikan bandeng dengan kepadatan 250 ekor/ha telah mampu memanfaatkan kelimpahan fitoplankton di daerah pelagis dan meningkatkan total hasil tangkapan ikan nelayan. Sistem penebaran ikan secara rutin dan benih ikan yang ditebarkan tumbuh hanya berdasarkan sumberdaya makanan alaminya disebut Perikanan Tangkap berbasis Budidaya (Culture Based Fisheries/CBF). Perikanan tangkap berbasis budidaya ini sangat sesuai diterapkan di perairan waduk yang tidak begitu luas. Waduk Sempor termasuk badan air yang berukuran kecil.
Dalam kesempatan ini hadir Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kebumen beserta jajaran Bidang Perikanan Tangkap. Kepala Dinas mengharapkan agar kegiatan ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi nelayan waduk Sempor, dan beliau menghimbau agar masyarakat sekitar ikut menjaga kelestarian sumberdaya ikan di waduk Sempor.
Waduk Sempor di Kabupaten Kebumen mempunyai luas 275 ha, fungsi utama untuk pengendali banjir, pengairan dan fungsi sekunder untuk perikanan tangkap dan budidaya serta pariwisata. Pengembangan perikanan tangkap dan budi daya yang berkelanjutan harus didasarkan atas potensi produksi ikan dan daya dukung perairan waduk. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa daya dukung perairan waduk Sempor berkisar antara 72-236 ton/tahun. Potensi produksi ikan untuk pengembangan perikanan tangkap berkisar antara 237-307 ton/th. Daya dukung dan potensi produksi ikan berfluktuasi sesuai dengan fluktuasi tinggi muka air, luas permukaan air dan volume waduk. Dewasa ini, ikan lohan (Cichlacoma trimaculatum) yang termasuk ikan asing invasif dan nila (Oreochromis niloticus) yang termasuk ikan ekonomis merupakan jenis ikan yang dominan tertangkap. Hasil tangkapan nelayan cenderung menurun dan sangat rendah yaitu 2,3 kg/nelayan/hari. Optimasi hasil tangkapan ikan dapat dilakukan dengan penebaran ikan planktivora sebanyak 103.518-242.388 ekor per tahun dengan frekwensi dua kali dalam setahun dan pengendalian ikan asing invasif.
Sebagai salah satu upaya Pengelolaan Standing stok ikan di wilayah Waduk Sempor maka lokasi penebaran dipandang tepat, mengingat banyaknya sumberdaya pakan alami yang dapat dimanfaatkan oleh ikan-ikan diantaranya fitoplankton, tumbuhan/makrofita, detritus, molusca (terutama kelas gastropoda), larva insekta, insekta, dan ikan (prey).
Untuk itu dipilih lokasi yang terlindung, dengan kedalaman yang cukup dan bukan daerah/ zonasi pemanfaatan baik untuk kegiatan Penangkapan Ikan maupun pembudidayaan ikan. Melalui Kegiatan Pengelolaan Lingkungan dan Statistik Perikanan Budidaya, Pekerjaan Fasilitasi Penebaran Benih di Perairan Umum Daratan, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, pada tanggal 23 November 2017 telah dilakukan penebaran benih Bandeng air tawar sebanyak 60.000 ekor. Dan akan dilakukan penebaran benih ikan lainnya yang direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Desember 2017.
Pada kesempatan kali ini, benih ikan yang ditebar merupakan jenis ikan Bandeng air tawar yang berasal dari Kabupaten Kendal. Kami memilih menebar ikan Bandeng air tawar karena ikan ini adalah pemakan plankton yang dapat hidup dan mengisi daerah pelagis waduk. Seperti halnya di Waduk Djuanda, penebaran ikan bandeng dengan kepadatan 250 ekor/ha telah mampu memanfaatkan kelimpahan fitoplankton di daerah pelagis dan meningkatkan total hasil tangkapan ikan nelayan. Sistem penebaran ikan secara rutin dan benih ikan yang ditebarkan tumbuh hanya berdasarkan sumberdaya makanan alaminya disebut Perikanan Tangkap berbasis Budidaya (Culture Based Fisheries/CBF). Perikanan tangkap berbasis budidaya ini sangat sesuai diterapkan di perairan waduk yang tidak begitu luas. Waduk Sempor termasuk badan air yang berukuran kecil.
Dalam kesempatan ini hadir Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kebumen beserta jajaran Bidang Perikanan Tangkap. Kepala Dinas mengharapkan agar kegiatan ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi nelayan waduk Sempor, dan beliau menghimbau agar masyarakat sekitar ikut menjaga kelestarian sumberdaya ikan di waduk Sempor.
File Terkait:
--
---- Berita Terkait ----