Desa Sempor Ditetapkan Jadi Kampung Nila
Desa Sempor Ditetapkan Jadi Kampung Nila
KEBUMEN - Desa/Kecamatan Sempor ditetapkan menjadi Kampung Nila. Peluncuran itu ditandai dengan penebaran 40.000 benih nila oleh Plt Bupati Kebumen, Yazid Mahfudz, di kerambah yang ada di Waduk Sempor, Senin (17/9). Guna mendukung program Kampung Nila, Pemkab Kebumen melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) mengalokasikan anggaran hibah dari APBD Kebumen sebesar Rp 665,5 juta.
Anggaran tersebut untuk pengembangan budidaya ikan di tiga Pokdakan. Yakni tiga unit keramba jaring apung senilai Rp 488,2 juta, benih ikan nila sebanyak 40.000 ekor senilai Rp 18,4 juta dan pakan ikan nila sebanyak 18.500 kilogram senilai Rp 158,8 juta.
Kepala Dinlutkan Kebumen, La Ode Haslan menjelaskan, alasan dipilihnya Sempor menjadi Kampung Nila karena Sempor memiliki potensi unggulan sektor perikanan budidaya. Selain itu, keberadaan waduk di tengah desa menjadi berkah tersendiri bagi pembudidaya ikan yang tergabung di kelompok-kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan).
"Waduk menjadi sumber air utama dalam usaha budidaya ikan selama ini. Oleh karena itu Dinas Kelautan dan Perikanan menetapkan Desa Sempor sebagai Kampung Nila," terang La Ode Haslan.
Pada kesempatan itu, Pemkab Kebumen juga memberikan santunan kepada nelayan yang meninggal dunia akibat kecelakaan saat mencari ikan di laut pada 2017.
Selain itu, juga memberikan bantuan berupa ikan konsumsi kepada keluarga miskin, ibu hamil dan balita miskin.
Total bantuan ini senilai Rp 24 juta yang diberikan kepada warga Desa Pagebangan dan Karanggayam di Kecamatan Karanggayam, serta Desa Kedungdowo Kecamatan Poncowarno.
Hadir pada acara tersebut, Asisten 2 Sekda, Tri Haryono, Kepala Dinlutkan, La Ode Haslan, Staf Ahli Bupati, Suwedi, Anggota DPRD dari PKB, Jenu Arifiadi serta sejumlah Pokdakan.
Plt Bupati Yazid Mahfudz, menyampaikan bahwa Waduk Sempor memiliki peluang ekonomi yang cukup tinggi. Sudah semestinya dimanfaatkan secara optimal dalam mengembangkan sektor perikanan. Sehingga diharapkan nantinya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Kita harus bisa menggali potensi perikanan secara optimal di Waduk Sempor ini," kata Yazid Mahfudz.
Lebih lanjut, Yazid Mahfudz mengatakan, dengan diberikannya bantuan sarana dan prasarana serta benih ikan diharapkan masyarakat nelayan dapat meningkatkan produksi perikanan. Serta produksi ikan dapat lebih bernilai ekonomis tinggi.
"Saya minta bantuan ini agar dijaga dengan sebaik-baiknya demi keberlangsungan pemanfaatannya lebih lama," pintanya.