Pameran Inovasi Kepemimpinan : Inovasi Tanpa Batas Berkearifan Lokal
Pameran Inovasi Kepemimpinan : Inovasi Tanpa Batas Berkearifan Lokal
Inovasi pelayanan publik harus betul-betul berbasis pada kebutuhan masyarakat. Kearifan baik lokal maupun sosial harus diperhitungkan agar inovasi yang dibuat tersebut benar-benar berfungsi baik.
Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat menjadi narasumber talkshow Revolusi Inovasi Pelayanan Tanpa Batas Berkearifan Lokal, di Auditorium Sasana Widya Praja BPSDMD Jateng, Rabu (12/12). Gubernur meminta kepada kepala daerah dan instansi terkait untuk tidak melupakan kearifan lokal dalam inovasi pelayanan publik tersebut. Menurutnya, sebagus apapun platform yang dibuat, jika tidak sampai kepada masyarakat maka akan sia-sia.
"Kearifan lokal harus benar-benar diperhatikan dalam pembuatan inovasi pelayanan publik. Sebab saat orang berlomba-lomba membicarakan teknologi, pertanyaannya adalah sampai kepada masyarakat atau tidak," kata Ganjar.
Ganjar juga menegaskan, bahwa inovasi pelayanan kepada masyarakat tidak harus melulu menggunakan kemajuan teknologi. Inovasi pelayanan lanjut dia juga dapat diterapkan dalam berbagai program pemerintahan.
"Misalnya persoalan sampah, harus ada inovasi pelayanan kepada masyarakat, cara buang sampah yang benar seperti apa, pengelolaannya seperti apa, cara pemilahannya seperti apa dan sebagainya," tegasnya.
Penerapan kearifan lokal lanjut dia juga dapat diberlakukan terkait sanksi atas pelanggaran yang dilakukan masyarakat.
"Misalnya saya pernah melihat ada tulisan, Ya Allah, tolong cabut nyawa orang yang buang sampah di sini. Sebenarnya itu kejam, tapi hal-hal semacam itu diperlukan untuk mengurangi maraknya sampah di sebuah daerah," tambah dia.
Lebih lanjut Ganjar menerangkan, penerapan inovasi pelayanan publik di Provinsi Jawa Tengah sudah sangat baik. Banyak inovasi pelayanan publik bermunculan yang semakin memudahkan masyarakat.
Hadir sebagai narasumber pada acara talkshow tersebut adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Plh. Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Muhammad Taufiq, Bupati Banyumas, Achmad Husein, dan Kepala RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus, Abdul Aziz Achyar.
Dalam kesempatan itu, Taufiq menegaskan jika inovasi pelayanan publik mutlak diperlukan di zaman kemajuan saat ini.
"Meski begitu, kemajuan IT ini juga menimbulkan digital gap, dimana masih banyak masyarakat yang belum melek teknologi. Disinilah sentuhan-sentuhan manusia berperan. Dengan kearifan lokal, tentu akan sangat bagus dalam mendukung suksesnya program pemerintahan," ucapnya.
Kegiatan talkshow tersebut merupakan rangkaian acara Pameran Nasional Inovasi Kepemimpinan Tahun 2018, yang diikuti oleh 33 peserta, yang merupakan alumni Diklat Kepemimpinan yang mengikuti Diklat di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah.
Dari Pemerintah Kabupaten Kebumen terpilih satu orang sebagai peserta yaitu drh. Agus Salim (Kasi Sarana dan Kenelayanan, Dinlutkan Kab. Kebumen) atas Inovasi yang berjudul Sistem Pengelolaan Data Sarana Penangkapan Ikan Berbasis Teknologi Informasi (Online) Terintegrasi, Guna Mewujudkan Pelayanan Prima Pada Dinas Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Kebumen. Inovasi ini berupa aplikasi berbasis web yang dapat diakses secara online menggunakan internet untuk percepatan pelayanan publik dan diharapkan dengan adanya keterbukaan informasi publik dapat meningkatkan kinerja organisasi Dinlutkan Kebumen dan memberikan pelayanan informasi dan data kepada masyarakat. Aplikasi ini dapat diakses pada link website resmi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kebumen pada menu layanan ataupun langsung dengan alamat saranatangkapikan.databaseikan.com.
Dalam kunjungannya ke stand pameran, Gubernur menyampaikan pesan agar aplikasi ini dapat terus disempurnakan, sehingga aplikasi yang dibuat dapat benar-benar bermanfaat, dan beliau juga memberikan apresiasi terhadap aplikasi yang dibuat, dan memberikan saran untuk dapat ditambahkan menu mengenai jumlah nelayan dan alat yang digunakan.
---- Berita Terkait ----